Label

Minggu, 16 Januari 2011

cerita gue


nah, ini hasil karya gue sendiri loooh,
jangan bosen baca blog gue yah?! walau kebangetan panjang gini.
hehehe,


jangan dicopy yaaaaaa


------
"novel,novel,novel gue pengin baca novel yang kemaren! gara-gara si mala sih, kenapa dia harus ada di depan rak buku yang itu?" teeeet.. teeet..bel istirahat kedua berbunyi membuyarkan lamunan mifta. "yess.. udah istirahat, gue ke perpus aja ah!" ucap mifta pelan dan kemudian menutup mulutnya dengan telapak tangannya karena sadar dia diperhatikan oleh seseorang "waduh, kenapa pa yamin masih dikelas? ngeliatin lagi? naksir? gak mungkinkan dia tiba-tiba ngehukum gue gara-gara tadi ngomong sendiri? atau gara-gara gue tadi bengong terus? Waduh, gimana nih?" desah mifta dalam hati.

***

disisi lain rendy sedang berjalan masuk di lorong kelas sekolah barunya.
"oh jadi ini sekolah baru gue?" kata rendy dalam hati,melihat keadaan sekolah barunya membuat ingatannya kembali pada alasan mengapa dia dipindahkan
"hehehe,, semoga gue betah disini!!" ucapnya kemudian sambil berjalan tanpa ekspresi, kemudian matanya melihat keadaan di sekelilingnya dan berhenti di lapangan basket, dia pun mulai tersenyum.

***

"pa, tadi yang soal itu pake rumus apa sih pak biar bisa cepet ngerjainnya?" tanya mifta memulai pembicaraan
"hm.. minggu depan saja saya terangkan. kamu ndak kekantin?" kata pa yamin guru fisika mifta
"gak deh pa, lagi males jajan." jawab mifta asal padahal dia memang tidak pernah jajan disekolah
“oh.. jangan lupa belajar untuk besok ya.. biar nilaimu nda remed melulu!” ucap pa yamin sambil tersenyum
“hehe,iya deh pak!” jawab mifta “yaAllah nih guru kapan perginya?” ucap mifta dalam hati
"ooh.. yaudah bapak duluan yaa.." kata pa yamin lagi sambil tersenyum
"ya paak.." jawab mifta sambil tersenyum pula. “huh pergi juga itu pa yamin.. pa yamin aneh deh, kalo lagi ngajar galaknya setengah mati tapi kalo udah bubar ngobrol pake senyam-senyum. hiii.. kabur ah ke perpus.. ohiya semoga novel yang kemaren masih di ada  di perpus! gara-gara si mala mejeng di depan rak buku yang ada novel itu sih! gue jadi ga baca lanjutannya deh!” ucap mifta dalam hati
"awaaas.." brugh..

***

"ah sial. kenapa bisa kena orang? cewek pula!"
desah rendy dalam hati.lalu rendy mendekati cewek yang terkena bolanya.
"wah parah nih! orangnya ga sadar. nih cewek nyebelin! udah tau koridor sepi, pake acara pingsan segala! gak tau apa gue anak baru? uks dimana sih?" lalu rendy mengitarkan pandanganya "perpustakaan, gedung olahraga, kantin, uks, nah itu dia uks!" ucap rendy sambil menunjuk ke arah ruangan uks dan kemudian menggendong cewek tersebut ke uks.
"niatnya sih pengin betah disini, tapi gara-gara nih cewek nyebelin sih!!" ucap rendy ketika sudah sampai di uks 

***

"gue kenapa? apaan barusan? kok gelap? aduh kenapa kepala gue sakit ya? kayak kebentur sesuatu" kata mifta dalam hati. lalu dia mencoba membuka matanya dan melihat sekelilingnya. ekspresi wajahnya berubah ketika dia mengetahui dia berada diruang uks terlebih ketika melihat seorang cowok yang sedang menungguinya sambil memainkan handphonenya.
"dia siapa?"tanya mifta dalam hati. lalu dia mencoba meraba bagian kepalanya yang terasa sakit.
"au.." jerit mifta yang membuat cowok tersebut yang sedang asik menatap layar handphonenya menoleh kearah mifta.
"udah sadar?" tanya cowok itu sambil berjalan kearah mifta, mifta hanya diam. "hello.. ga apa-apa kan? Jawab dong!" tanya nya lagi sambil mengibaskan tangannya didepan wajah mifta
"emangnya tadi gue kenapa?" tanya mifta jujur.
"lo ga inget?" kata cowok itu bertanya balik.
"yaah kalo gue tau kenapa gue harus nanya ke lo?" jawab mifta agak kesal
"lo itu tadi kena bola basket!! masa lupa? dasar pikun!" kata cowok itu ketus
"ooh.. " jawab mifta membuat cowok tersebut menganga
"kok  oh si? Tumben ada cewek yang dikatain diem aja!" ucap cowok itu mulai tertarik
"emang tadi gue kena bolanya parah?" tanya mifta mengalihkan pembicaraan
"yaa,, tadi begitu kena bola yang gue lempar lo langsung ambruk gitu, lagian lo juga sih  udah di teriakin kenceng begitu ga denger juga! lo budeg apa? Dasar cewek nyebelin! gak tau apa gue anak baru?" jawab cowok itu panjang lebar.
" ooh.." kata mifta sambil turun dari tempat tidur lalu meraba kembali bagian kepalanya yang terasa sakit
"kenapa? sakit?" tanya cowok itu lagi
"enggak..." jawab mifta sambil cemberut dan berusaha keluar dari uks.
mifta merasa asing berbicara dengan cowok yang menungguinya itu, dia merasa tidak mengenal cowok tersebut dan tidak ingin membuat masalah dengan cowok itu walaupun cowok itu sudah membuat masalah dengan melempari kepala mifta dengan bola basket. mifta merasa tidak ada masalah yang harus di perdebatkan.
"eh cewek nyebelin,mau kemana?" tanya cowok itu pada mifta.
"mau ke perpus " jawab mifta tanpa menoleh dan langsung kembali berjalan
"eh tunggu.. lo udah gak apa-apa kan?" tanya cowok itu lagi membuat mifta terhenti
"gak apa-apa? tumben nanya-nya bae tadi aja gue dibilang cewek nyebelin, pikun, budeg! kok sekarang nanya 'lo gak apa-apa?' abis kesambet apaan dalam waktu kurang dari satu jam bisa berubah watak begitu" jawab mifta sambil kembali melangkah namun sekali lagi ia menengok sedikit kearah cowok tersebut sambil tersenyum manis yang membuat cowok itu gelagapan
"m.. ma.. masa?? Gak mungkin lah gue kayak begitu!!" jawab cowok itu gugup melihat senyum manis mifta."lo kan udah jadi korban pertama yang kena bola gue, soalnya kan selama ini tembakan rendy gak pernah meleset dari ring!" jawab cowok itu sambil berjalan mengejar mifta
"oh... jadi nanti ada korban kedua,ketiga dan seterusnya gitu?"  tanya mifta sambil berbalik ke arah cowok itu dan betapa kagetnya dia sudah berada di tepat di depannya
"ya enggak lah!! rajin amat!! nanti gue dikira gak jago basket lagi, sorry aja rendy gak bakal bikin kesalahan untuk kedua kalinya!!"jawab cowok itu sambil menggerak-gerakkan jari telunjuknya
"huh,, dasar sombong!! berarti kalo bola voli, tenis, dan sebagainya udah pernah ngenain orang lebih dari satu kali?"tanya mifta lagi
"bukan gitu juga! gimana sih? lo itu bego apa kenapa sih?? efek kena bola ya??" jawab cowok itu serius sambil memegang kepala mifta namun berhasil ditangkis oleh mifta
"ooh.. yaudah!" jawab mifta singkat dan kemudian kembali berjalan
"woi, tunggu! nama lo siapa?" tanya cowok itu membuat mifta terdiam dan kembali kehadapannya
"siapa kek!! udah deh gak usah kenalan sama gue, anggap aja hari ini lo gak ketemu gue dan kita gak pernah ngomong apa-apa. oke?" jawab mifta yang membuat cowok itu sedikit kaget lalu kembali berjalan tanpa memperdulikan cowok itu
"kok gitu sih?" tanya cowok tersebut tetapi tidak dijawab oleh mifta, mifta hanya berjalan lurus di koridor menuju perpustakaan yang ada di ujung koridor tersebut.
ketika mifta sudah tak terlihat dari pandangan rendy atau cowok yang melempari bola basket ke kepala mifta itu, dia masih bingung apa yang dikatakan mifta dan dia merasa ada yang berbeda dari mifta dengan cewek lain, biasanya cewek yang bertemu dengannya selalu menangis apabila rendy mengatakan sesuatu dengan ketus, lalu biasanya cewek yang ditemuinya selalu mencari perhatian dari rendy, dan yang terakhir biasanya cewek yang meminta kenalan dengan rendy tapi mifta sama sekali tak mau berkenalan dengan rendy walaupun rendy yang meminta.
"maksudnya apaan sih?"ucap rendy pada dirinya sendiri, ketika mendengar bel masuk berbunyi dia masuk kembali kedalam uks dan mengambil tasnya dan dia dikagetkan dengan barang yang dia temukan "ini buku siapa? apa buku cewek tadi ya?" tanyanya pada diri sendiri, “hm.. mifta anggraini. Nama yang bagus! Lumayan menarik lah kalo orangnya yang tadi!” ucapnya lagi sambil tersenyum, lalu dia membawa buku tersebut dan pergi ke ruang kelas barunya.
 
***

"hm.. ada dimana ya? dimana sih" ucap mifta sambil mengeluarkan seluruh isi tasnya ke atas tempat tidurnya "yaah masa gak ada sih? kalo gak ada ulangan fisika besok bisa ancur nilainya! aduh.. dimana sih? padahal udah ditegur pa yamin tadi.." ucap mifta kembali sambil beralih mengobrak-abrik meja belajarnya
"kamu ngapaain si dek?" tanya seseorang di belakang mifta
"eh, ga ngapa-ngapain kok kak! cuma lagi nyari buku aja" jawab mifta tanpa menengok kearah orang tersebut
"buku? kok nyari  buku sampe segitunya sih? lagian kamu juga sih, pasti naruhnya sembarangan ya??" tanya orang itu yang ternyata kakaknya mifta, sambil melihat-lihat barang yang diberantakkan oleh adiknya tersebut
"bukannya gitu kak, buku yang ita cari itu buku catetan fisika terus besok itu ulangan fisika, lagian bukunya ita gak taruh sembarangan kok cuma ita bawa-bawa doang pas istirahat"kata mifta sambil mengingat kejadian tadi siang "atau ketinggalan di uks ya?" ucap mifta pelan namun terdengar oleh kakaknya
"tuhkan... pasti ketinggalan di uks" ucap kakaknya "dasar pikun!" ucapnya menambahkan
"iiiih kak kiki ita nggak pikun kakak tuh yang pikun! ita, ita, ita cuma kelupaan waktu di uks" kata mifta membela diri
"heh,, kalo pikun ya pikun aja! gak usah ngeles! lagian kamu juga ngapain ke uks? orang sehat wal'afiat kayak begitu ke uks!" kata kakaknya sambil melempar bantal ke arah mifta yang kemudian mengenai kepala mifta
"aduuuh,," jerit mifta
"kenapa? perasaan ngelempar bantalnya gak keras-keras amat deh! lagian bantalnya juga gak keras" tanya kakaknya yang kemudian mendekati mifta yang masih memegangi kepalnya
"aduh kak kiki ih, sakit tau!!" ucap mifta
"kenapa si? " kata kak kiki yang kemudian meraba-raba bagian kepala mifta "kok benjol sih? kamu abis ngapain ta?" ucap kak kiki lagi bertanya kepada mifta
"tadi tuh ita kena bola basket kak, benjol ya? gede gak?" jawab mifta sambil bertanya balik
"ya ampun, emang kamu lagi ngapain bisa sampe kena bola basket? bisa benjol segede gini?" tanya kak kiki lagi
"tadi ita lagi jalan di koridor mau ke perpus, terus ada yang bilang awas gitu terus ita pingsan, bangun-bangun ita udah di uks" jawab mifta memperjelas
"yang ngelempar bolanya siapa? " tanya kak kiki
"gak tau" jawab mifta sambil memegangi kepalanya
"ya ampun, kok kamu gak tau si? apa orangnya langsung kabur abis  bikin kamu benjol segede ini? wah anak gak bertanggung jawab nih!" kata kak kiki sambil mengelus kepala mifta
"yaa sebenernya sih dia nungguin ita sampe bangun, tapi ita lupa namanya siapa, soalnya waktu dia nanya nama ita, ita gak jawab, jadi gak sempet kenalan deh!!" jawab mifta sambil nyengir
"yee masa begitu sih? berarti kamu yang kabur dong!" tanya kak kiki
"hhe,, iya kak! ketauan deh!" jawab mifta masih nyengir
"yah, dasar!" ucap kak kiki sambil menjitak kepala adiknya "anaknya cewek atau cowok?" tanya kak kiki lagi
"aduh, kakak ih sakit tau! anak cowok kak! lagian jarang-jarang juga ada anak cewek yang suka main basket,apalagi sampe ngenain kepala orang"jawab mifta sambil melepas tangan kakaknya dari kepalanya lalu berdiri dan berusaha mencari kembali buku fisikanya
"ya ampun, masih ngotot nyari juga? hati-hati alerginya kambuh lo!"kata kak kiki menasihati
"enggak kok kak cuma mau ngerapihin sekalian nyari lagi bukunya"jawab mifta sambil melirik kearaah jendela dan berbalik "ohiya kakak ngapain kekamar ita? pasti ada maunya nih!" tanya mifta menambahkan
"ehehe,, iya nih dek kakak mau... mau ..."jawab kak kiki terbata-bata
"mau izin pacaran!! iya kan... cie... yang mau anniv setahun bagi traktiran dong!!" ucap mifta membuat kakaknya bengong sambil mengusap dada
"astagfirulloh hal'adziim kamu tuh kalo orang lagi ngomong jangan nyela gitu dong!! diajarin siapa sih?" protes kakaknya
"tapi bener kan kak??" jawaab mifta sambil nyengir
"hehehe,, iya sih. kok kamu tau sih dek?" jawab kakaknya sambil menutupi wajahnya karena malu
"tau dong.. kan aku mifta anggraini" jawab mifta sambil berkacak pinggang
"iya deh mifta anggraini" jawab kak kiki sambil menirukan gaya adiknya "tapi boleh kan dek? sampe jam 9 malem aja deh!" lanjut kak kiki
"iya iya ita jaga rumah!! tapi jangan sampe jam sembilan! ita mau belajar untuk besok ulangan fisika!! pulang sore aja ya??" jawab mifta
"oke deh dek! nanti kakak bawain brownies deh! adek cantik deh!" kata kak kiki merayu
"iya iya. udah deh kak! mendingan kak kiki ganti baju sekarang jangan lupa pake parfum biar kak audi ga kebauan! soalnya kak audi kan udah di bawah sekarang!" jawab mifta santai
"hah? masa sih?" kata kak kiki yang kemudian berlari menuju tangga dan mengintip sekilas ke bawah dan kembali ke kamar mifta "kenapa kamu ga bilang dari tadi?" tambah kak kiki yang kemudian dengan sekejap berlari ke kamarnya sendiri
"ckck.. dasar, masa mau aja ditipu anak kayak ita! lumayan dapet brownies.. hehehe" ucap mifta sambil nyengir ketika kak kiki sudah tak terlihat dari pandangannya lalu keluar kamar dan langsung menuju bawah menemui kak audi.
"hey,," ucap mifta sambil menepuk pundak seseorang yang sedang memperhatikan tanaman hias yang ada di halaman rumah
"eh ita, kak kiki ada?" tanya orang tersebut
"ada kok lagi ganti baju diatas, kak audi mau jalan kemana sama kak kiki?" tanya mifta kepada orang tersebut atau yang bernama kak audi
"masih belum tau, kakakmu cuma ngajak jalan doang tapi ga ngasih tau kemana" jawab kak audi
"ooh, mau dikasih surprise kali kak!" jawab mifta meledek
"hahaha,, masa sih? perasaan kakakmu gak pernah mau bikin yang kayak begitu deh!" jawab kak audi dengan wajah mulai memerah
"oh gitu ya?? bararti kakakku itu gak normal ya?" tanya mifta dengan wajah polos
"maksudnya ga normal?" ucap kak audi bertanya balik karena heran dengan pertanyaan mifta sebelumnya
"iya kakakku itu ga normal, soalnya ga romantis. Padahal kan udah jadian sama kak audi hampir satu tahun!" jawab mifta masih dengan tampang polosnya
"ohiya ya,, tapi kalo kakakmu ga normal berarti adiknya juga ga normal dong!! Dan itu artinya ita itu anak ga normal,, hahahaha,," jawab kak audi sambil tertawa membuat wajah mifta memerah
"iih,, kak audi masa begitu,, kakak juga salah dong! masa mau pacaran sama orang ga normal! hayoo sekarang siapa yang lebih ga normal?" jawab mifta membalikkan keadaan
"ita laaah!" jawab kak audi
" kok ita? Kak audi dooong" bantah mifta
"itaaa!" jawab kak audi kembali
"kak audiii!!"jawab mifta tak mau kalah
"iiiitaaaa!!"
"kak audiiiiii!"
"iiiitaaaa!!"
"kak audiiiiii!"
"iiiitaaaa!!"
"kak audiiiiii!"
"heeee udah-udah ngapain sih berantem? kak kiki tau kak kiki itu ganteng, cakep, cool, tapi gak segitunya dong ngerebutinnya!" lerai kak kiki yang baru saja datang
"hoeks,,gak mungkin!!" ucap mifta dan kak audi berbarengan
"loh? kok gitu sih? emang dari tadi itu berantem kenapa sih?" tanya kak kiki kepada mifta dan kak audi
mifta dan kak audi hanya saling menatap tanpa berkata
"hoooi..!" ucap kak kiki sambil mengibas-ngibaskan tangannya didepan wajah miftta dan kak audi
"emangnya tadi ngapain ya?" ucap mifta dan kak audi berbarengan ke arah kak kiki yang membuat kak kiki heran melihat kelakuan adik dan pacarnya
"lah? mana saya  tahu! saya aja baru dateng, terus ngeliat kalian berantem begitu!" jawab kak kiki sambil mengangkat alis
untuk beberapa saat suasana hening, lalu mifta dan kak audi kembali bertatapan dan tersenyum
"kak kiki ga normal!!" ucap keduanya membuat kak kiki kaget dan langsung mengusap dadanya dan keduanya pun tertawa
"hahahaha,, iya kak kiki ga normal" ucap mifta sambil terus tertawa
"astagfirulloh hal'adzim, kamu tuh ya berdua, maksudnya apa coba??" tanya kak kiki pada mifta dan kak audi
"hehehehe,,, rahasia" jawab kak audi sambil terus tertawa
"iya kak ini rahasia kita yang kesekian kalianya tentang kak kiki, oke?" ucap mifta
"iya iya,, kalo di jadiin buku udah berapa buku ya rahasianya?" tanya kak audi kepada mifta
"heh udah udah, jadi keasyikan maen sama bocah satu ini!" ucap kak kiki kepada kak audi dan menjitak kepala mifta
"aduuuh,, sakit tau!! lagian siapa yang bocah??" protes mifta
"ya kamu lah! siapa lagi?? gak mungkin kak audi ataupun kakak kan??" jawab kak kiki yang kemudian membuka kotak yang ada di atas meja
"iya sih,, kakak ngapain??" tanya mifta heran kepada kakaknya yang tiba-tiba diam
"oh, enggak ngapa-ngapain kok! udah ya kakak berangkat dulu!!" ucap kak kiki sambil menggandeng tangan kak audi "jangan lupa makan!!" sambungnya lagi sambil melambaikan tangan ke arah mifta yang berdiri di depan teras rumahnya
"iya cerewet,, hati-hati ngendarain motor!!" jawab mifta sambil membalas lambaian tangan kakaknya dan tersenyum.


***

"hm,, bosen" ucap rendy sambil menatap langit-langit kamarnya yang berwarna coklat "enaknya ngapain ya??" ucapnya lagi sambil merogoh-rogoh isi tasnya,dia terlihat kecewa karena tidak menemukan barang yang menarik dia hanya mendapati buku-buku yang dia bawa kesekolah pagi tadi lalu dia pun mengedarkan pandangannya ke seluruh isi kamarnya lalu kembali menatap langit-langit kamarnya "gak ada yang menarik!!" ucapnya kemudian dan dia pun mencoba menutup matanya dan mengingat-ngingat apa yang telah dia lakukan hari ini lalu dia pun tersenyum sambil membuka matanya kembali lalu melompat dari ranjangnya kembali merogoh-rogoh isi tasnya dan menemukan buku yang dia temukan di uks setelah membuat tragedi bola kepada seorang cewek.
"naaah, ini yang menarik!!" ucapnya kegirangan "hm.. buku 'cewek aneh' mungkin bisa gue bilang begitu kali ya?"ucap rendy sambil tersenyum
"heh, ngapain senyam-senyum sendiri? tumben amat! kesambet apaan lo??"ucap seseorang dari meja belajar
"kesambet gimana? gue kan murah senyum." jawab rendy sambil menoleh kearah orang tersebut dengan senyum palsunya
"iya, murah senyum! karena terlalu murah sekarang aja lagi diskon!! lo sakit??" ucap orang tersebut mendekati rendy
"enggak lah! gue kan ga sakit-sakitan kayak lo kak!!" jawab rendy sambil kembali menatap langit-langit kamarnya kepada orang tersebut yang ternyata kakaknya
"heh,, sakit-sakit begini kan gue waras, ga kayak lo gila!" jawab kakaknya tak mau kalah
"biarin aja gila, tapi kan gue bisa punya temen!" jawab rendy lagi dengan nada datar
"gak apa-apa juga sih ga punya temen,tapi kan gue pinter!" jawab kakaknya sambil kembali ke meja belajar
"iya, karena terlalu pinter sampe-sampe masuk sekolah aja cuma 2 kali dalam seminggu!!" jawab rendy masih dengan nada datar
"yaa, gak apa-apa kan? Dari pada lo dikeluarin dari sekolah cuma gara-gara berantem mulu!" jawab kakaknya berbalas dengan nada datar
"mendingan itu lah, daripada sakit?"ucap rendy
"mending sakit lah, daripada kerja paruh waktunya berantem!!"jawab kakaknya
"mendingan gue keluar deh dari pada perang dingin melulu sama lo!"ucap rendy menyelesaikan masalah yang kemudian berjalan kearah pintu, namun "bruak..."
"aaakkhhh, sakkiit!!" ucap rendy sambil memegangi kepalanya
"heh, rendy kenapa??" tanya seseorang yang berada dibalik pintu yang hendak masuk namun terhalang oleh tubuh rendy yang bersandar di belakang pintu,melihat hal itu pun sang kakak bergegas mendekati adiknya yang mengaduh kesakitan
"rendy?? kenapa? mana yang sakit??" ucap kakaknya tersebut "ini gara-gara lo nih,di! cepet ambil kotak p3k!!" ucap kakaknya kepada seseorang yang berada di balik pintu tersebut yang bernama audi
"aduh, kak ekky mata gue sakit!!" ucap rendy sambil menahan sakit
"sabar ya! tuh si audi lagi ngambil obat!! lo duduk dulu coba!!" ucap kakaknya yang bernama  ekky menenangkan. tak lama kemudian pintu kamar tersebut kembali terbuka dan audi masuk membawa kotak p3k
"heh ekky, rendy kenapa??" tanya audi kepada kak ekky
"gue kena pintu yang lo buka tadi kak!!" jawab rendy yang menahan sakit sambil mengobrak-abrik isi kotak p3k
"tau nih, lo tuh penyebabnya! harusnya tuh ketok pintunya dulu dong!!" tambah kak ekky
"yaa.. maaf gue kan ga tau kalau rendy ada dibelakang pintu"jawab kak audi
"ngeles mulu kerjaannya! Kebiasaan buruk tuh!" ucap kak ekky
"yaudah sih!! Lo kerjanya ngomel-ngomel sama ngerepotin orang doang!!" balas kak audi
"kak audi, kak ekky, boleh gak gue minta kalian obatin gue dari pada berantem??" pinta rendy kepada kakak-kakaknya yang sedari tadi hanya duduk di depan rendy
"ooh.. iya ya! maaf ya dek!" jawab keduanya berbarengan
"kayaknya butuh kompresan ya? gue ambil dulu ya?!" ucap kak audi yang kemudian secepat kilat keluar kamar dan langsung menuju ke ruang tengah
"tapi,maaf lagi ya dek! sebenernya gue ga bisa apa-apa untuk ngobatin orang luka! kan biasanya gue yang diobatin!!hehe" ucap kak ekky
"iya iya deh,, tapi bisa bantu cariin kapas kan??"jawab rendy menyodorkan kotak p3k yang berantakkan ke tangan kak ekky
"iya deh!!"jawab kak ekky "kapas kapas kapas, wah ga ada nih dek, gue cari di lemari dulu ya??" ucapnya kemudian
"yaudah, cepetan ya kak!!" jawab rendy kepada kak ekky yang langsung berlari keluar kamar.
Beberapa menit berlalu, rendy hanya diam sambil menutupi sebelah matanya dengan tangan. Dia hanya terduduk diam menunggu kedua kakaknya kembali membawa benda-benda yang ia butuhkan. "yaaah.. lama amat si?? Pada ngambil di papua apa ya?? bisa-bisa mati duluan nih pasiennya!!" ucap rendy mulai merasa kesal, lalu dia pun mengeluarkan seluruh isi kotak p3k ke atas kasur dan memberantakkannya "akh,, sakit... pada kemana sih??" ucapnya lagi dengan sebelah tangannya membongkar isi laci meja yang ada di sebelahnya "nah! Ini dia kapas!!" serunya kegirangan yang kemudian membuka sebelah matanya dan menghadap kaca lalu dilihatnya bayangan dirinya "atagfirulloh hal'adzim... muka gue atau  bukan nih??"ucapnya melihat sebagian wajahnya yang bersimpah darah
 “KAK AUDIIIIII…..”  teriak rendy dengan nada tinggi memanggil kakaknya yang berjanji mengambilkan kompresan lalu terdengar suara berisik menaiki tangga dan kemudian masuk kedalam kamar
"iya kenapa dek??" tanya kak audi polos sambil terengah-engah
"MANA KOMPRESANNYA??”  jawab rendy masih dengan nada tinggi
"eh, iya dek!! Lupa sebentar ya dek kakak ambilin!!" jawab kak audi
"cepetan!! Gak liat muka gue nih??" ucap rendy sambil membalikkan tubuh dan memperlihatkan wajahnya yang bersimpah darah tersebut kepada kakaknya
"ya ampun.. maaf ya dek! Iya iya gue ambilin!!" jawab kak audi langsung berlari kelantai bawah dan sempat bertemu dengan kak ekky ditangga namun tidak memperdulikannya yang bertanya "dimana tempat kapas?" lalu kak ekky pun berbalik tidak memperdulikannya yang bertanya dari lantai bawah "ada yang telepon gue ga?" dan langsung menuju kamar rendy
"dek, gue ga nemuin kapasnya!!" ucap kak ekky ketika masuk kamar
"yaudah lo duduk aja dulu!! Nanti sesak nafasnya kambuh lagi!!" jawab rendy tanpa menoleh karena dia tahu apabila kak ekky melihat wajahnya yang bersimpah darah pasti penyakitnya kambuh dan langsung jatuh pingsan hal itu hanya menambah masalah rendy yang masih belum juga mengobati lukanya
"tapi lo gak apa-apa kan??" tanya kak ekky sambil duduk di atas ranjang
"iya, gue ga apa-apa!gue kan ga kayak kakak yang luka sedikit hebohnya ga keruan, lagian juga kak audi juga lagi ambilin kompresan." jawab rendy santai
"ooh.. syukur deh lo ga apa-apa!"ucap kak ekky menghela nafas
Setelah itu suasana hening, sampai pada saat terdengar langkah kaki yang menaiki tangga dan masuk ke kamar
"nih dek kompresannya!!" ucap kak audi yang baru saja masuk kekamar dan menatap tajam kearah kak ekky "kenapa ga bilang kalo ada telepon??" tanya kak audi kepada kak ekky
"kenapa ga jawab dimana tempat kapas??" jawab kak ekky sambil merebahkan tubuhnya
"kak audi, sini kompresannya!!" ucap rendy
"oh iya nih dek!!" jawabnya yang kemudian menaruh baskom berisi air dan handuk keatas meja yang berada di depan rendy "perlu dibantu ga??"
"ga usah, mendingan kakak lanjutin teleponnya aja deh!! tuh dibawah teleponnya dering!!" jawab rendy
"iya, makasih ya dek ngingetin!! Gak kayak dia tuh! Huh dasar!!" jawab kak audi sambil menunjuk kak ekky yang sepertinya sudah mulai tertidur "rendy jangan lupa ingetin minum obat tuh kakakmu yang tidur!!" ucap kak audi sambil berbisik, walaupun dia masih kesal dengan sikap kak ekky, dia masih saja memperhatikan kesehatan kak ekky yang memang menderita penykit jantung sejak kecil. mereka mirip sekali dengan tom and jerry, walaupun sering bertengkar namun mereka masih saja memikirkan satu sama lain karena itu rendy sering meledek mereka dengan sebutan tom ataupun jerry
"iya jerry, tom nanti ku kasih susu biar gak ngejar-ngejar kamu lagi.."ucap rendy santai namun membuat kakaknya merasa sebal
"heh dasar!! Kakak maupun adik sama aja, beruntung lo lagi sakit kalau enggak gue jadiin bergedel lo!!" jawab kak audi yang kemudian keluar dan langsung berlari menuju ke meja telepon yang berada jauh dari tangga.
"bilang aja mau cepet-cepet nerima telepon dari kekasih yang tersayang!!"ucap rendy dengan nada tinggi sehingga terdengar oleh kak audi yang sedang menerima telepon.
Setelah itu pun rendy kemudian membersihkan mukanya dengan air dalam baskom yang dibawakan kak audi sebelumnya setelah bersih dia mengelapnya dengan handuk bersih lalu tahap yang terakhir dia menutupi sebelah matanya dengan kapas lalu kembali menatap bayangannya "kayak bajak laut!!"ucapnya sambil bergaya ala bajak laut yang kemudian meraba-raba bagian yang terluka "kenapa yang luka harus di bagian yang dekat sama mata??" keluhnya yang kemudian mencari perekat untuk merekatkan kapas yang sebelumnya dia tempelkan di matanya
"nah.. jadi!! Main bajak laut deh! udah kayak anak sd atau tk lebih tepatnya?!"gerutunya yang kemudian membereskan kotak p3k dan meletakkannya di samping baskom kompresnya,
setelah beres dia kembali duduk menatap bayangannya "gue kena karma kali ya?? cewek aneh yang tadi siang gimana kabarnya ya??"ucapnya yang kemudian teringat akan sesuatu "ohiya, buku cewek aneh!" ucapnya lagi yang kemudian mencari-cari buku yang ia pegang sebelum terkena pintu yang dibuka oleh kakaknya "ya ampun, mana sih tuh buku? Sama aja kayak yang punya nyebelin!!" katanya lagi sambil mencari-cari dilantai kamarnya "ah, ga tau dimana!! Biarin aja nanti juga ketemu!!" ucapnya yang kemudian menghampiri kakaknya yang terlelap tidur.
"heh, bangun! Minum obat dulu,terus tidur di kamar sendiri sana!!"ucapnya kepada kakaknya sambil menggoyang-nggoyangkan tubuh kakaknya
"iya iya, nanti dulu apa! baru juga jam berapa?" jawab kak ekky tanpa membuka mata
"udah jam 11!" jawab rendy
"ha? Udah jam 11?" ucap kak ekky yang langsung terduduk
"iya, udah jam 11 kurang satu jam 45 menit! Alias jam 9 lewat 15 menit " jawab rendy tanpa merasa bersalah
"ah dasar!! Bikin kaget aja!!" omel kak ekky sambil bangkit dari tempat tidur
"eh kak, kenapa baju lo ada noda darah?? lo luka?" tanya rendy sedikit khawatir namun dia segara mengetahui asal noda darah tersebut "eh, ga ada apa-apa deh kak! Cuma agak kotor aja!!" sambungnya lagi tak ingin kakaknya kaget
"ah masa sih dek? Tapi yaudah lah nanti gue minta mba' sumi cuciin!" jawab kak ekky yang kemudian keluar kamar
Setelah benar-benar yakin kakaknya pergi rendy kemudian duduk di ranjangnya dan mengambil buku yang dia cari-cari sebelumnya "huh,, ini dia yang gue cari-cari! Tapi bukunya kena darah, orangnya marah ga ya??" ucapnya pada diri sendiri lalu merebahkan tubuhnya ke kasur, setelah beberapa saat rendy pun kembali bangun dan membuka-buka buku yang sedari tadi ia pegang "hm.. buku fisika ya??" ucapnya kemudian, lalu rendy menutup buku tersebut dan melihat nama sang pemilik buku "mifta anggraini, kelas IX.2 . ha? IX.2? itu kan kelas baru gue! Masa dia sekelas sama gue sih? gue tau namanya mifta tapi gue baru tau dia sekelas sama gue, itu mungkin karena  jam terakhir tadi dia cabut ke perpus kali yah? Seinget gue dia bilangnya sih ke perpus tapi… ah udahlah bodo! Pusing gue mikirinnya! mending gue tidur!" ucapnya lagi kemudian dia memasukkan bukunya ke dalam tas lalu dia pun tidur.


*****


ini baru part 1
part selanjutnya ditunggu aja sampe gue on lagi,
dadaaah..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar